Senin, 02 Maret 2009

Pendidikan Formal

Home Schooling lebih Mahal Dari Sekolah Formal
Kekhawatiran pertama tentang keinginan saya memilih program homeschooling buat anak saya, tentu saja masalah harga. Opini yang beredar di tengah-tengah masyarakat sekarang ini, adalah tentang mahalnya harga sebuah homeschooling. Kekhawatiran saya mulai agak mereda ketika ada kesaksian dari para orang tua homeschooling yang menyatakan bahwa sebenarnya homeschooling terjangkau.Mahalnya homeschooling itu sebenarnya bisa disiasati. Dengan catatan, ada peran serta aktif dari orang tua sebagai pendidik secara langsung. Secara saya pernah dapet pengalaman ngajar selama beberapa tahun terakhir di sebuah sanggar bina bakat talenta (saya kebagian bidang broadcasting radio) sewaktu saya di Jogja dulu. Dan juga terlibat dalam beberapa kegiatan psikologi anak.Saya pikir kenapa enggak saya menjadi guru bagi anak saya sendiri, karena sudah ada panduan materi yang tersedia. Tentunya, saya tidak pengen takabur, dalam artian, saya akan tetap melihat sejauh mana kemampuan saya, ketika saya membutuhkan pihak yang lebih ahli, Insya Allah jika ada rejeki berlebih, tidak sungkan-sungkan saya akan meminta bantuan yang lebih profesional & berpengalaman.Plus ditambah dengan ketersediaan informasi dan bahan ajar yang ada di internet mulai dari yang gratis (tentu untuk pemula) dan berbayar. Sekolah formal pun berbayar bukan?? Bahkan butuh biaya transportasi, uang gedung, beli seragam, dan keperluan 'printil' lainya yang juga harus dikeluarkan. Dan ujung-ujungnya, mahal juga.Sekali lagi, ini baru sebuah wacana untuk semakin meyakinkan diri saya sendiri tentang fenomena pendidikan baru di Indonesia, yaitu homeschooling. Homeschooling itu mahal lah, dinilai terlalu tinggi biayanya untuk ukuran orang Indonesia lah, ato pesimisme-pesimisme lainnya tetap menjadi bahan pertimbangan saya. Banyak sekali yang mesti saya pelajari sebelum saya nanti akhirnya memutuskan bahwa homeshooling (yang katanya 'mahal') itu adalah satu solusi pendidikan terbaik buat Ical, buah hati tercinta.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda