Senin, 02 Maret 2009

Pendidikan Formal

FasilitasPelatihan 250 Guru di Labuhan Batu Utara



Sistem pendidikan formal di Indonesia sedang mengalami proses transformasi yang cukup besar. UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menuntut adanya peningkatan kualitas dan menetapkan bahwa Standar Nasional Pendidikan (PP 19 Tahun 2005) harus dikembangkan dan disusun untuk bidang-bidang sebagai berikut: Muatan Pendidikan, Sarana dan Prasarana, Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Standard Lulusan Bidang Pendidikan, Proses Pendidikan, Pengelolaan, Pembiayaan Pendidikan, Evaluasi Sekolah dan Unit Pendidikan Lainnya.
Sejak tahun 2003 Pemerintah Indonesia telah berusaha keras untuk mengembangkan standar ini khususnya mengenai guru. PP 19 /2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, UU No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan Mendiknas No 16/2007 tentang Standar Kompetensi Guru, dan Peraturan Mendiknas No 18/2007 tentang Sertifikasi Guru memerinci kualifikasi dan kompetensi minimum yang harus dimiliki oleh guru dan proses penilaiannya. Menteri Pendidikan Nasional dan khususnya Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan dan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi sekarang mendapat tugas yang sangat besar untuk menjamin bahwa 3,000,000 guru yang sudah bekerja dan semua guru baru agar memenuhi standar ini. Hal ini bukanlah pekerjaan yang mudah di negara yang besar dan beragam seperti Indonesia.
Sejalan dengan Permendiknas No.18/2007 tentang Sertifikasi Guru tersebut, hampir semua guru di Indonesia sangat disibukkan dengan aktivitas untuk mencapai ketentuan peraturan tersebut. Tidak sedikit guru stress untuk mengikuti uji sertifikasi guru tersebut, baik yang melalui portofolio maupun yang mengikutinya melalui pelatihan yang diselenggarakan oleh Tim Assesor. Namun kesibukan para guru untuk bisa lulus sertifikasi juga akan dibarengi dengan janji pemerintah untuk menaikkan taraf kesejahteraan guru. Semoga ini dapat diwujudkan dengan cepat, mengingat kondisi kesejahteraan guru sekarang ini kurang menggembirakan. Ini merupakan peluang dan kesempatan guru untuk maju, dan ini seka
ligus juga tantangan bagi guru untuk meningkatkan profesionalismenya.
Dari latar tantangan peningkatan kualitas pendidikan tersebut di atas, Formal hendak hadir bukan untuk “mencerca” kondisi pendidikan yang ada saat ini terutama kondisi pendidikan di Labuhan Batu. Sebagaimana semangat Formal hadir untuk berbuat bagi masyarakat Labuhan Batu, dan sekaligus berperan aktif dalam peningkatan kualitas pendidikan di Labuhan Batu, pada tangal 1-2 November 2008 Formal bekerjasama dengan MKKS gugus III Kualuh Hulu & Kualuh Selatan dan Pusat Kajian dan Pengembangan Madrasah (PKPM) Sumut telah menyelenggarakan pelatihan untuk guru-guru yang diselenggarakan di Perguruan Kualuh, Aek kanopan. Sebanyak 250 guru dari 20 sekolah tingkat menengah pertama hadir dalam pelatihan ini. Menurut Suhari Pane selaku Ketua umum Formal dalam sambutan pembukaan pelatihan mengatakan, “Guru merupakan ujung tombak pendidikan di Indonesia –dan khususnya di Labuhan Batu. Majunya pendidikan sangat tergantung pada SDM guru. Oleh karena itu Formal sangat peduli terhadap peningkatan kualitas guru di Labuhan Batu. Pelatihan ini merupakan wujud dari Formal untuk membantu guru mencapai standart profesional”.
Pelatihan ini sengaja fokus pada materi Bagaimana Menjadi Guru yang Profesional dan Tentang KTSP. Materi ini memang sangat dibutuhkan oleh guru –terutama di era sertifikasi guru sekarang ini. Menurut Agus Marwan, selaku koordinator Tim pelatih dari Medan (sekaligus Direktur PKPM Sumut dan juga Ketua Majelis Formal), “Inilah materi-materi pelatihan yang sangat dibutuhkan oleh guru saat ini. Kami mempunyai missi agar guru-guru sekarang harus berubah seiring dengan perkembangan kebijakan pendidikan dan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini. Sudah tidak zamannya lagi guru mengajar dengan metode ceramah saja (metode konvensional), saat ini guru harus menerapkan pembelajaran aktif dengan pendekatan Contextual Teaching Learning), atau dengan istilah lain Pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan
dan Inovatif (PAKEMI)”. Lanjut Agus Marwan, “ karena peserta pelatihannya sangat banyak, maka kami membawa 10 orang pelatih dari Sumut yang mumpuni sebagai fasilitator pelatihan. Kita bagi peserta pelatihan menjadi 6 kelas per-mata pelajaran, dan maksimal perkelas sebanyak 40 orang. Karena jika lebih dari jumlah tersebut pelatihan menjadi kurang efektif. Dalam pelatihan guru ini, kami juga menggunakan metode pelatihan yang PAKEMI dengan pendekatan berpusat kepada peserta, sehingga semua peserta aktif dalam pelatihan ini. Agar pelatihan ini memiliki hasil yang nyata bagi guru-guru, dalam kerja kelompok guru Tim Pelatih memfasilitasi guru untuk membuat RPP sesuai dengan standart nasional pendidikan. Dan setelah RPP jadi, Tim kelompok guru melakukan micro teaching dari apa yang telah disusun dalam RPP.”
Menurut Bu Nuraini dan Pak Suharto dalam sambutan kesan selama mengikuti pelatihan, mereka sangat antusias, dan baru kali ini mengikuti pelatihan model pelatihan aktif seperti ini. Bagi kami ini sangat relevasn dengan kebutuhan kami, terutama untuk membantu kami dalam sertifikasi guru. Selama ini kami dalam setiap kegiatan pelatihan selalu menggunakan
metode ceramah, sehingga belum jam selesai para peserta pelatihan sudah pada bosan dan berpulangan. Alhamdulilah selama 2 hari pelatihan dari pagi hingga sore, semua peserta tetap hadir dan aktif, bahkan selalu tampak ceria. Kami berharap, lanjut mereka “ agar pelatihan ini tidak berakhir sampai disini saja, dan mohon Formal bisa memfasilitasi pelatihan-pelatihan berikutnya, Kami berjanji untuk memulai menerapkan apa yang kami dapatkan di pelatihan ini untuk kami terapkan di sekolah, sehingga pembelajaran di kelas lebih aktif, relevan, menyenangkan sehingga siswa termotivasi untuk belajar. Dan sekali lagi kami mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Formal dan Tim Pelatih dari PKPM Sumut yang telah melatih kami sehingga kami mendapatkan akses pemahaman dan ketrampilan pembelajaran yang sangat luar biasa ini.”
Dari antusiasnya guru dalam mengikuti pelatihan ini, Formal akan terus berupaya untuk membantu guru-guru di Labuhan Batu dalam mendapatkan akses informasi, pemahaman dan ketrampilan. Akhir kata, Selamat berjuang guru-guru Labuhan Batu !!. Jasa-jasamu tiada tara, dan kami Formal akan tetap terus membantu dan mendukungmu. (Agus Marwan)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda